Iklan

internet marketing

Translate

Mr P

Membersihkan penis secara rutin mengurangi resiko infeksi HIV di kalangan pria yang tak bersunat, dan bahkan di kalangan pria yang disunat, demikian antara lain isi dua dokumen dalam Journal of AIDS terbitan September.

Sunat pada pria berhubungan dengan tingkat pengurangan HIV, kata Dr. Nigel O'Farrell dari Ealing Hospital di London, dan rekan-rekannya.

Mereka sekarang menyatakan bahwa campur-tangan untuk meningkatkan kebersihan kelamin juga dapat efektif dalam mengurangi resiko penularan HIV.

Secara khusus, mereka berteori bahwa kondisi "lembab pada penis" --kelembaban seperti lanolin yang biasa ditemukan pada ujung penis sebagian besar pria yang tak disunat-- akan meningkatkan resiko, dan membersihkan daerah itu untuk membuat bagian kulup tersebut kering akan mengurangi resiko.

Studi mereka melibatkan 386 pria yang tak disunat dan tinggal di Durban, Afrika Selatan, dan sekitarnya, yang terbebas dari kotoran atau luka pada alat kelamin.

Dokter medis yang meneliti orang-orang tersebut mengamati bahwa separuh dari mereka memiliki kelembaban di sekitar penis. Rata-rata 80 persen dinilai agak lembab, 19 persen basah dan 2 persen sangat basah. Sebaliknya, hanya satu dari 36 pria yang disunat dan mereka teliti memiliki kelembaban.

Prevalensi infeksi HIV ialah 66,3 persen di kalangan pria dengan kelembaban penis, berbanding 45,9 persen di kalangan pria yang tak memiliki kondisi tersebut.

Setelah disesuaikan dengan penyebab HIV, rasio gasal (odss ratio-OR) yang disesuaikan bagi infeksi HIV ialah 2,27 ketika dibandingkan dengan pria yang memiliki kelembaban berbanding mereka yang kering. Tingkat kelembaban tersebut tak mempengaruhi faktor resiko.

Penulis laporan itu menyatakan prevalensi HIV di kalangan pria tak berseunat tanpa kelembaban penis mendekati jumlah pria yang disunat (42,9 persen).

Meskipun banyak faktor berkaitan dengan kelembaban penis berhubungan dengan kemiskinan, kelompok Dr. O'Farrell menyatakan bahwa program informasi, pendidikan dan komunikasi di sejumlah tingkat akan diperlukan: misalnya, dorongan untuk membersihkan penis berhubungan dengan kegiatan seks --sebelum atau setelah berhubungan, atau sebagai gaya hidup sehari-hari.

Dalam laporan kedua pada Journal tersebut, Dr. King K. Holmes dari Harborview Medical Center di Seattle dan rekan-rekannya mewawancarai 150 pria yang tinggal di Kenya berkaitan dengan status sosial-ekonomi dan praktek kesehatan; 15 persen penderita HIV positif, dan 97 persen disunat.

Komponen kesehatan yang berkaitan dengan resiko meliputi jumlah waktu yang digunakan untuk mandi (lebih dari 10 menit) dan mandi segera setelah berhubungan seks.

Analisi banyak faktor mengungkapkan tiga faktor resiko independen bagi penularan HIV: perawatan terdahulu atas penyakit serius, sunat dan kesehatan kelamin.

No Response to "Mr P"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes